Stres Kurangi Kemampuan Daya Ingat

Pernahkah Anda merasa sangat sulit sekali untuk mengingat sesuatu ketika sedang mengalami terlalu banyak masalah yang kita hadapi? Bahkan hal yang seringkali dikerjakan sehari-hari seperti mengingat pintu keluar tol menuju kantor.

Bangun kesiangan, macet yang tidak seperti biasanya, ban mobil yang tiba-tiba kempes di tengah jalan, sementara harus tiba di kantor lebih awal karena harus menyiapkan rapat penting yang akan segera dimulai dalam beberapa menit, belum lagi harus menyelesaikan setumpuk pekerjaan di kantor yang sudah menunggu. Semuanya adalah bentuk permasalahan yang sering kita hadapi sehari-hari dan dapat menimbulkan stres.

Ketika Anda dihadapkan dalam situasi depresi akibat stres, tubuh kemudian akan merespons, yang dikenal dalam medis dengan sebutan dengan fight/flight response. Yakni sebuah kondisi yang menentukan dimana seseorang harus memilih untuk bereaksi dengan perilaku agresif atau justru meninggalkan situasi stres.

Saat itulah kelenjar adrenal/anak ginjal pada tubuh secara cepat menghasilkan adrenalin. Jika ancaman terlalu berat atau menetap setelah beberapa menit, adrenal kemudian melepaskan kortisol yang sering disebut hormon stres, meskipun ternyata kortisol tidak hanya dihasilkan saat situasi stres saja.

Lalu bagaimana hubungannya kadar hormon dengan daya ingat manusia? Berikut penjelasannya

Stres Kurangi Kemampuan Daya Ingat


Hubungan Hormon Kortisol Akibat Stres, dan Penurunan Daya Ingat

Kortisol dalam jumlah cukup ternyata memiliki efek yang baik pada tubuh seperti meningkatkan letupan energi, meningkatkan fungsi memori, dan meningkatkan imunitas. Namun, setelah itu bila tubuh tidak mampu memberikan respon relaksasi yang penting untuk kembali ke fungsi normal tubuh, maka hormon kortisol akan menetap sehingga menyebabkan suatu keadaan yang disebut stres kronik. 

Hormon stres yang dikeluarkan berulang kali memiliki efek terhadap fungsi otak, terutama memori. Terlalu banyak kortisol dapat mencegah otak untuk menyimpan memori, atau mengakses memori yang sudah ada.Peneliti otak terkenal, Robert M. Sapolsky, telah menunjukkan bahwa stres yang terjadi terus menerus dapat merusak hipokampus, bagian dari sistem limbik pada otak yang merupakan pusat pembelajaran dan memori. Hormon yang bertanggung jawab adalah glukokortikoid- hormon steroid yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal /anak ginjal selama stres, yang dikenal dengan kortikosteroid atau kortisol.

Inilah Akibatnya Jika Minum Obat Pelangsing Sembarangan

Setiap wanita ingin memiliki bentuk tubuh yang langsing dan singset. Namun, seringkali para wanita ingin melakukannya dengan cara yang cepat dan instan.

Tidak salah untuk menginginkan berat badan dan bentuk tubuh yang ideal, namun, praktik cara-cara instan kebanyakan hanya membawa efek buruk bagi tubuh, sebagai contoh adalah konsumsi obat pelangsing.
Inilah Akibatnya Jika Minum Obat Pelangsing Sembarangan

Obat pelangsing yang beredar di pasaran seringkali menyatakan bahwa obat-obat tersebut mengandung bahan alami yang dapat menurunkan berat badan konsumennya dalam waktu singkat. Namun sayangnya produsen produk-produk ini seringkali tidak menyebutkan dengan jelas bahan, isi dan kandungan produknya sehingga efek yang ditimbulkan terhadap tubuh dan berat badan serta efek sampingnya sulit untuk diprediksi.

Beberapa obat-obat pelangsing dalam bentuk suplemen maupun herbal yang beredar bebas di pasaran biasanya tidak efektif untuk menurunkan berat badan dan efeknya seringkali adalah:
Risiko Kesehatan Minum Obat Langsing Sembarangan

Beberapa obat-obat pelangsing dalam bentuk suplemen maupun herbal yang beredar bebas di pasaran biasanya tidak efektif untuk menurunkan berat badan dan efeknya seringkali adalah:

1. Menyebabkan sering kencing atau sering buang air besar

Cara ini memang dapat membuat skala timbangan berat badan Anda berkurang tapi dapat membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan kekurangan cairan tubuh dan masalah pada ginjal.

2. Menurunkan sampai menghilangkan nafsu makan

Kelihatannya memang dapat membantu, namun tanpa kontrol yang baik, hal ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi yang diperlukan, dapat mengganggu keseimbangan hormon dan dapat mengganggu perbaikan sel tubuh. Aktivitas sehari-hari dapat terganggu, apalagi otak yang mengandalkan karbohidrat saja sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Selain itu, efek ini malah cenderung menyebabkan efek balik berupa munculnya nafsu makan yang berlebihan setelah obat dihentikan.

3. Mual, muntah, sakit perut

Pada obat herbal maupun suplemen pelangsing yang tidak diketahui isinya seringkali memang tidak mengandung bahan-bahan aktif apapun yang dapat berguna untuk menurunkan berat badan. Kandungan bahan kimia yang tidak diketahui dapat memberikan efek samping yang juga tidak diketahui bagi tubuh. Seringkali mual, muntah dan sakit perut adalah efek yang kerap ditemui.

Lalu bagaimana baiknya jika ingin menurunkan berat badan yang cepat dan gampang? Nah berikut ini penjelasannya:
Menurunkan Berat Badan yang Tepat

Pada kasus-kasus kegemukan yang berat, bantuan obat-obatan memang diperlukan, namun tentu saja harus dalam pengawasan dokter agar dokter dapat memantau efek samping dari obat yang diberikan. Untuk itu, jika Anda berniat menurunkan berat badan, lebih aman Anda melakukannya dengan mengatur pola makan dan olahraga ketimbang mengkonsumsi obat-obatan yang tidak jelas isinya dan efeknya.

Tubuh dengan berat badan yang normal tentunya lebih sehat, untuk itu tidak salah jika Anda ingin mencapai berat badan normal. Namun, pilihlah cara-cara yang aman dan jangan mudah tergoda dengan cara-cara instan yang menyesatkan. Bila membutuhkan bantuan ahli maka Anda dapat mengunjungi dokter untuk panduan makan dan panduan olahraga sehingga Anda dapat menurunkan berat badan dengan tetap sehat dan bugar.

Fakta

Fakta

Hubungan

Hubungan